Saturday 16 February 2013

Bukti Tenggelamnya Firaun Dan Tentaranya


Seorang Arkeologi bernama Ron Wyatt pada ahir tahun 1988 mendakwa bahwa dirinya telah menemukan beberapa bangkai roda kereta tempur kuno didasar laut merah. Menurutnya, mungkin ini merupakan bangkai kereta tempur Fir’aun yang tenggelam di lautan tersebut ketika digunakan untuk mengejar Musa bersama para pengikutnya. Menurut pengakuannya, selain menemukan beberapa bangkai roda kereta tempur berkuda, Wyatt bersama para krunya juga menemukan beberapa tulang manusia dan tulang kuda ditempat yang sama.

Penemuan ini tentunya semakin memperkuat dugaan bahwa sisa-sisa tulang belulang itu merupakan bagian dari kerangka para bala tentara Fir’aun yang tenggelam di laut Merah. Apalagi dari hasil pengujian yang dilakukan di Stockhlom University terhadap beberapa sisa tulang belulang yang berhasil ditemukan, memang benar adanya bahwa struktur dan kandungan beberapa tulang telah berusia sekitar 3500 tahun silam. Menurut sejarah,kejadian pengejaran itu juga terjadi dalam kurun waktu yang sama.
Ron Wyatt, src:CNN


Selain itu, ada suatu benda menarik yang juga berhasil ditemukan, yaitu poros roda dari salah satu kereta kuda yang kini keseluruhannya telah tertutup oleh batu karang, sehingga untuk saat ini bentuk aslinya sangat sulit untuk dilihat secara jelas.

Mungkin Allah sengaja melindungi benda ini untuk menunjukkan kepada kita semua bahwa mukjizat yang diturunkan kepada Nabi-Nya merupakan suatu hal yang nyata dan bukan merupakan cerita karangan belaka. Di antara beberapa bangkai kereta tadi, ditemukan pula sebuah roda dengan 4 buah jeruji yang terbuat dari emas. Sepertinya, inilah sisa dari roda kereta kuda yang ditunggangi oleh Fir’aun sang raja.

Lokasi penyeberangan diperkirakan berada di Teluk Aqaba di Nuweiba. Kedalaman maksimum perairan di sekitar lokasi penyeberangan adalah 800 meter di sisi ke arah Mesir dan 900 meter di sisi ke arah Arab. Sementara itu di sisi utara dan selatan lintasan penyeberangan (garis merah) kedalamannya mencapai 1500 meter.

Kecerunan laut dari Nuweiba ke arah Teluk Aqaba sekitar 1/14 atau 4 derajat, sementara itu dari Teluk Nuweiba ke arah daratan Arab sekitar 1/10 atau 6 derajat. Diperkirakan jarak antara Nuweiba ke Arab sekitar 1800 meter. Lebar lintasan Laut Merah yang terbelah diperkirakan 900 meter.


Dapatkah kita membayangkan berapa daya atau tekanan yang diperlukan untuk membelah air laut hingga memiliki lebar lintasan 900 meter dengan jarak 1800 meter pada kedalaman perairan yang rata-rata mencapai ratusan meter untuk waktu yang cukup lama, mengingat pengikut Nabi Musa yang menurut sejarah berjumlah ribuan? (menurut tulisan lain diperkirakan jaraknya mencapai 7 km, dengan jumlah pengikut Nabi Musa sekitar 600.000 orang dan waktu yang ditempuh untuk menyeberang sekitar 4 jam).

Menurut perkiraan, diperlukan tekanan (gaya per satuan luas) sebesar 2.800.000 Newton/m2 atau setara dengan tekanan yang kita terima jika menyelam di laut hingga kedalaman 280 meter. Jika kita kaitkan dengan kecepatan angin, menurut beberapa perhitungan, setidaknya diperlukan hembusan angin dengan kecepatan konsisten 30 meter/detik (108 km/jam) sepanjang malam untuk dapat membelah dan mempertahankan belahan air laut tersebut dalam jangka waktu 4 jam!!! sungguh luar biasa, 
Allah Maha Besar.
Baca selengkapnya

Friday 15 February 2013

(Kajian) Bersyukur Dan Menjaga Lisan

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Bersyukur Dan Menjaga Lisan - ROHIS SMAN Banyumas. Merupakan judul materi Kajian Bersama (Liqo) ROHIS SMAN Banyumas hari kamis, 14 Februari 2013 lalu. Berikut penjelasan materinya...

A. Bersyukur
Bersyukur atau rasa terima kasih perasaan atau sikap positif menghargai faedah atau nikmat yang telah atau akan diterima. Rasa bersyukur seringkali ditumpukan dalam banyak agama. Islam contohnya, menekankan rasa berterima kasih kepada Allah SWT. ke atas segala nikmat yang dikurniakannya. 

Allah SWT berfirman dalam surat Al-Baqoroh : 152

... وَاشْكُرُوْا لِى وَلاَ تَكْفُرُوْنَ
yang artinya :

"... dan bersyukurlah kepada-Ku, jangan kau ingkari nikmat-Ku." (Q.S Al-Baqoroh : 152)

Firman Allah SWT dalam surat An-Nisa : 147
مَا يَفْعَلُ اللهُ بِعَذَابِكُمْ اِنْ شَكَرْتُمْ وَآمَنْتُمْ وَكَانَ اللّهُ شَاكِرًا عَلِيْمًا
yang artinya :
"Allah tidak akan melakukan siksaan terhadap kamu sekalian, bilamana kamu bersyukur dan beriman." (Q.S An-Nisa : 147)

Rasululloh SAW Bersabda :
اَرْبَعُ خِصَالٍ مَنْ كُنَّ فِيْهِ كَمُلَ اِسْلاَمُهُ وَلَوْكَانَ لَهُ مِنْ قَرْنِهِ اِلَى قَدَمِهِ خَطَايَا اَلصِّدْقُ وَالشُّكْرُ وَالْحَيَاءُ وَحُسْنُ الْخُلُقِ

yang artinya :
"Ada empat hal, Barangsiapa yang pada dirinya terdapat hal tersebut niscaya sempurna keislamannya, meskipun dari ujung rambut sampai kakinya terdapat kesalahan. Empat hal tersebut adalah: kejujuran, syukur, malu berbuat maksiat, dan budi pekerti yang baik."

Syukur mengandung tiga unsur, yaitu:

  • Mengetahui dan meyakini, bahwa nikmat itu berasal dari Zat Pemberi Nikmat;
  • Merasa senang dan bahagia karena kenikmatan yang diberikan Allah SWT; dan
  • Amal perbuatan yang dikehendaki dan disukai oleh Zat Pemberi Nikmat.

Ada perbedaan rasa syukur antara orang awam dan yang khusus yaitu, Rasa syukur orang Awam pada umumnya terbatas pada kenikmatan lahiriah, seperti makan, minum, perhiasam dsb. Sedangkan Rasa syukur yang khusus adalah untuk kenikmatan-kenikmatan yang datang di dalam hatinya, seperti kenikmatan kita sewaktu beribadah kepada Allah SWT. 


B. Menjaga Lisan

Diriwayatkan bahwa Yahya bin Abi Katsir pernah berkata, “Seseorang yang baik perkataannya dapat aku lihat dari amal-amal perbuatannya, dan orang yang jelek perkataannya pun dapat aku lihat dari amal-amal perbuatannya”. 

Dalam surat Qaf ayat 18 Allah swt berfirman:
مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ اِلاَّ لَدَيْهِ رَقِيْبٌ عَتِيْدٌ
yang artinya :
"Tiada suatu kata yang diucapkan, kecuali di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir."

Rasulullah SAW bersabda:
قَيِّمُ الدِّيْنِ اَلصَّلاَةُ وَسَنَامُ الْعَمَلِ اَلْجِهَادُ وَاَفْضَلُ اَخْلاَقِ الإِسْلاَمِ اَلصَّمْتُ حَتَّى يُسَلِّمَ النَّاسُ
yang artinya :
"Tegaknya agama adalah dengan salat; puncak amal adalah berjuang; dan akhlak Islam yang paling utama adalah diam, sehingga orang memberi salam."

Rasulullah SAW juga bersabda:
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا اَوْ لِيَصْمُتْ
yang artinya :
"Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka sebaiknya ia berbicara yang baik, atau lebih baik diam." (HR. Abu Hurairaoh)

Menurut Imam asy-Syafii, jika seseorang ingin berbicara, ia harus memikirkan hal yang akan diucapkan. Jika nampak kemaslahatannya, ia boleh berbicara, dan jika ragu hendaknya tak usah bicara sehingga jelas kemaslahatannya. Sebagian orang bijak berkata: "Barangsiapa yang berbicara selain dalam kebaikan, maka ia telah berbuat sia-sia. Barangsiapa yang melihat sesuatu tanpa mengambil pelajaran dari yang dilihatnya, maka ia benar-benar telah lupa. Barangsiapa yang diam tanpa berfikir, maka ia benar-benar telah berbuat percuma." Kata orang bijak: "Apabila pembicaraan membuatmu heran, diamlah. Dan apabila diam telah membuatmu heran, maka berbicaralah!"

Demikian sekelumit tentang Bersyukur dan Menjaga Lisan, semoga kita bisa mengamalkan.
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Baca selengkapnya

Wednesday 13 February 2013

Dibalik Layar Training Motivasi 19 Januari 2013

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Kami, Segenap Pengurus dan Pembina ROHIS SMA Negeri Banyumas mengucap syukur Alhamdulillah karena kami telah melaksanakan sebuah acara yang lumayan besar. Training Motivasi untuk siswa siswi Kelas XII SMA Negeri Banyumas yang akan menempuh Ujian Nasional (UN). Motivasi adalah sesuatu yang menggerak dan mengarah tuju seseorang dalam tindakan-tindakannya sama ada secara negatif atau positif. Acara ini memiliki tujuan utama untuk mempersiapan mental siswa siswi Kelas XII SMA Negeri Banyumas untuk menghadapi UN 2013.
Dibalik acara yang besar dan sukses, terdapat panitia yang bekerja keras dalam mempersiapkan
Baca selengkapnya

Sunday 10 February 2013

Dokumentasi Training Motivasi 19 Januari 2013

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Kami, Segenap Pengurus dan Pembina ROHIS SMA Negeri Banyumas mengucap syukur Alhamdulillah karena kami telah melaksanakan sebuah acara yang lumayan besar. Training Motivasi untuk siswa siswi Kelas XII SMA Negeri Banyumas yang akan menempuh Ujian Nasional (UN). Motivasi adalah sesuatu yang menggerak dan mengarah tuju seseorang dalam tindakan-tindakannya sama ada secara negatif atau positif. Acara ini memiliki tujuan utama untuk mempersiapan mental siswa siswi Kelas XII SMA Negeri Banyumas untuk menghadapi UN 2013.
Dibalik acara yang besar dan sukses, terdapat panitia yang bekerja keras dalam mempersiapkan
Baca selengkapnya

Monday 4 February 2013

Wajibnya Masuk Islam Keseluruhan / Kaffah


Betapa naif jika hanya masjid saja untuk Islam, sedangkan sekolah, universitas, kehakiman, siaran radio dan televisi, surat kabar, teater, bioskop, pasar, jalan raya, dan lain-lain diserahkan urusannya untuk sekularisme. Tak mungkin manusia akan harmonis pula, apabila urusan aspek spiritual diserahkan secara khusus kepada pihak tertentu, seperti agama misalnya, sementara aspek material dan intelektual diserahkan pengurusannya secara khusus kepada pihak lain, seperti negara atau sekularisme misalnya.
Kehidupan itu adalah satu kesatuan yang tak dapat terpisahkan. Masing-masing aspek tidak dapat dipilah-pilah. Kehidupan tak mungkin akan harmonis apabila Islam hanya mendominasi sebagian saja dari keseluruhan aspek kehidupan itu. Misalnya, Islam hanya mengurusi masjid saja. Sementara, segala aspek kehidupan yang lainnya diserahkan kepada mazhab-mazhab buatan manusia, pemikiran-pemikiran manusia, dan filsafat-filsafat sekular untuk mengatur dan mengurusinya.

Terhadap Bani Israel, Allah sangat keras mengingkari perbuatannya, yaitu karena mereka hanya menerima sebaian dan menolak yang lainnya. Allah SWT berfirman yang artinya,
"Apakah kamu beriman kepada sebagian al-kitab (Taurat) dan ingkar terhadap sebagian yang lain? Tiadalah balasan bagi orang yang berbuat demikian, melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia, sedang pada hari kiamat mereka dikembalikan kepada siksa yang sangat berat, Allah tidak lengah dari apa yang kamu perbuat." (Al-Baqarah: 85).

Ketika sebagian orang-orang Yahudi mau masuk Islam dengan syarat mereka tetap memelihara sebagian syariat Yahudi berlibur pada hari Sabtu, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menolak mereka, kecuali apabila mereka mau masuk dalam syariat Islam secara total.

Dalam konteks ini turunlah firman Allah yang artinya,
"Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara total, dan janganlah kamu turuti angkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu." (Al-Baqarah: 208).

Ketika menafsirkan ayat ini, Ibnu Katsir berkata,
"Allah berfirman memerintahkan para hamba-Nya yang beriman kepada-Nya dan membenarkan para Rasul-Nya agar memegang erat semua ikatan Islam dan syariatnya, mengamalkan semua perintahnya, dan meninggalkan semua larangannya secara optimal."

Prinsip tersebut di atas sangat penting di dalam Islam. Kita, umat Islam, wajib mengikuti prinsip tersebut dan tidak bisa menolaknya. Apabila mengingkari prinsip ini berarti kita termasuk seperti golongan Yahudi.

Sebenarnya, seluruh ajaran Islam dan hukum-hukumnya mengenai akidah, syariah, akhlak, ibadah, dan muamalah tidak akan ada hasilnya, kecuali apabila diambil secara integral. Sebab, yang satu melengkapi yang lainnya. Ajaran dan hukum-hukum Islam itu bisa diibaratkan bagaikan sebuah "resep dokter" yang utuh dan terdiri dari racikan yang integral, obat yang beragam, pantangan dari beberapa hal, dan aktif untuk terus berlatih. Agar resep tersebut bisa mencapai sasarannya, maka harus dijalankan secara keseluruhan sesuai dengan aturan. Sebab, jika sebagian ditinggalkan, akan mempengaruhi hasil secara total.

Ketika berhadapan dengan orang-orang kafir yang akan berupaya memalingkan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dari sebagian hukum Islam, Allah mengingatkan kepadanya.

"Putuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu." (Al-Maidah: 49).

Dari beberapa firman Allah yang telah diturunkan itu, kita dapat merasakan di negeri kita sekarang ini, betapa pelaksanaan hukum Islam masih jauh dari yang diharapkan oleh Alquran. Padahal, untuk menegakkan syariat Islam secara total adalah kewajiban bagi kita kaum muslimin.

Akhirnya, untuk menuju apa yang kita cita-citakan, yaitu kejayaan Islam yang akan dapat kita rasakan sebagaimana pernah jayanya Islam pada masa-masa terdahulu. Semoga Allah memberikan taufiq kepada kita dan kaum Muslimin pada umumnya, Aamiin.
Baca selengkapnya

Sunday 3 February 2013

7 Hari Yang Telah Lalu dan Mungkin Terulang



Hari per-1,
Tahajudku tertinggal Dan aku begitu sibuk akan duniaku. Hingga zuhurku, kuselesaikan saat ashar mulai memanggil. Dan sorenya kulewati saja masjid yang mengumandangkan azan magrib. Dengan niat kulakukan bersama isya itupun terlaksana setelah acara tv selesai.

Hari ke-2,
Tahajudku tertinggal lagi. Dan hal yang sama aku lakukan sebagaimana hari pertama.

Hari ke-3,
Aku lalai lagi akan tahujudku. Temanku memberi hadiah novel best seller yang lebih dr 200 hlmn. Dalam waktu tidak 1 hari aku telah selesai membacanya. Tapi... enggan sekali aku membaca Al-qur'an walau cuma 1 juzz Al-qur'an yg 114 surat, hanya 1,2 surat yang kuhapal itupun dengan terbata-bata. Tapi... ketika temanku bertanya ttg novel tadi betapa mudah dan lancarnya aku menceritakan.

Hari ke-4,
Kembali aku lalai lagi akan tahajudku. Sorenya aku datang ke Selatan Jakarta dengan niat mengaji, Tapi kubiarkan ustazdku yang sedang mengajarkan kebaikan. Kubiarkan ustadzku yang sedang mengajarkan lebih luas tentang agamaku. Aku lebih suka mencari bahan obrolan dengan teman yg ada disamping kiri & kananku.P adahal bada magrib tadi betapa sulitnya aku merangkai kata-kata untuk kupanjatkan saat berdoa.

Hari ke-5,
Kembali aku lupa akan tahajudku. Kupilih shaf paling belakang dan aku mengeluh saat imam sholat jum'at kelamaan bacaannya. Padahal betapa dekat jaraknya aku dengan televisi dan betapa nikmat, serunya saat perpanjangan waktu sepak bola favoritku tadi malam.

Hari ke-6,
Aku semakin lupa akan tahajudku. Kuhabiskan waktu di mall & bioskop bersama teman2ku demi memuaskan nafsu mata & perutku sampai puluhan ribu tak terasa keluar. Aku lupa.. waktu diperempatan lampu merah tadi, saat wanita tua mengetuk kaca mobilku hanya uang dua ratus rupiah kuberikan itupun tanpa menoleh.

Hari ke-7,
Bukan hanya tahajudku tapi shubuhkupun tertinggal. Aku bermalas2an ditempat tidurku menghabiskan waktu, Selang beberapa saat dihari ke-7 itu juga, Aku tersentak kaget mendengar khabar temanku kini telah terbungkus kain kafan padahal baru tadi malam aku bersamanya & ¾ malam tadi dia dengan misscallnya mengingat aku ttg tahajud.

Kematian kenapa aku baru gemetar mendengarnya? Padahal dari dulu sayap2nya selalu mengelilingiku dan Dia bisa hinggap kapanpun dia mau. ¼ abad lebih aku lalai.... Dari hari ke hari, bulan dan tahun yang wajib jarang aku lakukan apalagi yang sunah. Kurang mensyukuri walaupun KAU tak pernah meminta, Berkata kuno akan nasehat ke-2 orang tuaku, Padahal keringat & airmatanya telah terlanjur menetes demi aku.

Tuhan andai ini merupakan satu titik hidayah. Walaupun imanku belum seujung kuku hitam. Aku hanya ingin detik ini hingga nafasku yang saat nanti tersisa Tahajud dan sholatku meninggalkan bekas saat aku melipat sajadahku.....

Aamiin....
Baca selengkapnya